Mimpi Membuat Perpustakaan di Desa
Mari jadikan Perpustakaan sebagai
rumah kedua kita, tempat belajar dan menjelajah alam semesta. Dengan membaca
kita akan semakin sadar akan kebodohan dan begitu banyaknya ilmu Tuhan yang
terbentang di Jagad Raya.
Bermimpi mempunyai perpustakaan
di desa? Hemm… bisa ndak yach? Selama ini perpustakaan biasanya berada di
sekolah-sekolah ataupun perguruan tinggi. Masih sangat jarang ditemui desa yang
mempunyai perpustakaan umum yang dapat di jangkau oleh warganya.
Perpustakaan di Kabupaten Lampung
Tengah yang terbuka untuk umum masih sangat terbatas dan sulit di jangkau,
diantaranya yaitu Perpustakaan Kota Metro yang terletak di jantung Ka Metro
yang beralamat kota metro kabupaten lampung tengah ibukota Bandar lampung
Perpusda menjadi tujuan favorit
para pelajar, mahasiswa dan Masyarakat yang ingin membaca ataupun meminjam
buku. Berbagai jenis buku dapat di temui di sini, mulai dari buku pelajaran,
Karya Fiksi, Karya Non fiksi dan sebagainya. Selain pengunjung bisa meminjam
buku selama dua minggu, di lokasi juga tersedia layanan gratis mengakses
internet (free hotspot area).
Berbagai layanan keunggulan
memang diberikan di Perpustakaan Daerah kota metro, namun tentu tidak semua
masyarakat mempunyai cukup waktu dan biaya untuk ke Perpustakaan. Sehingga
Perpusda juga menambah pelayanan mobil keliling ke pelosok-pelosok wilayah
Lampung tengah.
Minat baca masyarakat desa sangat
antusias saat ada mobil perpustakaan keliling. Mereka mendekat dan mencoba
untuk membaca buku-buku yang di pajang di dalam mobil. Sungguh suatu
pemandangan yang sangat menarik, begitu haus akan ilmu dan pengetahuan.
Melihat antusias warga dalam
membaca membuat kami untuk bermimpi agar bisa membuat perpustakaan desa. Desa
kami yang berada di daerah kota santri yang di sekililingnya sebagian besar
adalah pesantren, mempunyai potensi semangat muda-mudi untuk terus belajar.
Tentu keinginan itu ingin menjadi kenyataan bukan impian semata. Ingin rasanya
agar Desa kami yang berada di sebelah utara kota Purwokerto dapat menjadi ruang
belajar dan berbagi ilmu pengetahuan.
Kami berupaya untuk mengumpulkan
buku-buku koleksi pribadi untuk selanjutnya digabungkan, namun kami juga belum
mempunyai tempat yang pasti. Ada wacana untuk ikut gabung di Poliklinik Desa
(Polindes) namun itu juga belum terealisasi. Walaupun demikian semangat kami
tetap tinggi untuk membuat Perpustakaan Desa.
Tempat yang nantinya menjadi
media transfer ilmu dan bukanlah gudang buku semata. Karena tidak jarang
perpustakaan yang sudah ada namun karena tidak di dukung dengan tenaga
pustakawan dan pengunjung (pembaca) maka fungsinya hanya beralih menjadi tempat
pajangan buku.
Semoga harapan dan cita-cita kami
untuk bisa merealisasikan Perpustakaan Desa segera terwujud. Mohon info juga
bagaimana agar bisa menambah koleksi buku kami yang sangat terbatas serta
barangkali sahabat kompasianer bisa berbagi tips manajemen perpustakaan desa.
Terima kasih sudah berkenan
mampir di curhatan anak desa, salam hangat dari desa purwosari kec. Padang ratu
lampung tengah ^_^
Jakarta, 28 Desember 2014
0 komentar:
Posting Komentar